WELCOME TO MY BLOG

Selasa, 05 Desember 2017

MAKALAH PENGARUH TEKNOLOGI TERHADAP MENURUNYA BELAJAR SISWA

MAKALAH
PENGARUH TEKNOLOGI TERHADAP MENURUNYA BELAJAR SISWA
 














Disusun oleh
                          1.Mahardika Hamdani Nugroho (12)
                          2. Maulana Syafrudin (15)
                          3. Muhammad Fahrizal Widodo (17)
                          4. Muhammad Furqon Fajar Fauzi (18)

XII IPS 2
SMA N 1 TEMON






KATA PENGANTAR
          Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, Kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah tentang pendidikan yang berjudul pengaruh teknologi terhadap menurunya belajar siswa ini,  yang difumgsikan untuk meningkatkan kepedulian semua pihak agar memotifasi para siswa.
           Terlepas dari semua itu, Kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah pendidikan ini.
   
          Akhir kata kami berharap semoga makalah pendidikan ini dapat memberikan manfaat maupun inpirasi terhadap pembaca.
















DAFTAR ISI

KataPengantar………………………………………………………………………!
Daftar Isi……………………………………………………………………………..!
Pendahuluan…………………………………………………………………............!
1.LatarBelakang………………………………………….………...............................!
2.Tujuan.............................................;..........................................................................!
Study pustaka..............................................................................................................!
1.Pengertian prestasi belajar.........................................................................................!
2.Minat..........................................................................................................................!
3.Intelegensi (kecerdasan)............................................................................................!
4.Bakat..........................................................................................................................!
Pembahasan................................................................................................................!
1    1.Permasalahan di dalam lingkungan sekolah..............................................................!
2    2.Permasalahan di luar lingkungan sekolah.................................................................!
Kesimpulan dan saran...............................................................................................!
Penutup.......................................................................................................................!
Daftar pustaka............................................................................................................!

















PENDAHULUAN
     1    Latar Belakang Masalah
Pendidikan merupakan faktor utama dalam mebentuk baik buruknya pribadi manusia. Pendidikan yang diperoleh anak tidak hanya disekolah namun juga di lingkungan keluarga.Terutama lingkungan yang berperan atau berpengaruh tehadap keberhasilan prestasi siswa. Dengan berkembangnya zaman, teknologi berkembang pula dengan pesat.
Pesatnya teknologi saat ini menimbulkan dampak yang luar biasa bagi para siswa. Hal ini harus ada kerjasama yang baik antara orang tua dan guru. Peran orang tua sangat besar dalam keberhasilan prestasi siswa.
Internet merupakan teknologi masa kini yang mempunyai peran sangat penting di era globalisasi. Internet bagaikan sebuah perpustakaan dunia yang bisa kita akses dengan mudah segala kebutuhan yang kita perlukan. Internet mempunyai jaringan data yang mendunia, seseorang bisa mengakses dengan bebas didalam internet sesuai kehendaknya.
Pesatnya teknologi serta perkembangan zaman, banyak siswa yang mengalami penurunan dalam belajar. Tidak hanya factor penurunan belajar siswa akan tetapi social budaya, akademis maupun tingkah laku terjadi pemurunan.siswa menjadi lebih suka bermain daripada belajar untuk kepentingan masa depannya
2. Tujuan 
Untuk mengetahui pengaruh internet terhadap prestasi siswa,serta manfaat dan dampak dari penggunaan internet terhadap prestasi siswa dan mengetahui permasalahan internet terhadap dunia pendidikan.











STUDY PUSTAKA
1. Pengertian Prestasi Belajar
Menurut W.J.S Purwadarminto (1987 : 767) menyatakan bahwa prestasi belajar adalah hasil yang dicapai sebaik-baiknya yang dikerjakan atau dilakukan. Jadi prestasi belajar adalah hasil belajar yang telah dicapai berdasarkan kemampuan yang kita miliki yang ditandai dengan suatu perkembangan serta perubahan tingkah laku pada diri seseorang yang diperlukan dari belajar dengan waktu tertentu yang dapat dinyatakan dalam bentuk nilai dan hasil tes atau ujian yang dilakukan terhadap seseorang.
       2. Minat
Menurut Slameto bahwa minat adalah suatu rasa lebih suka dan rasa keterikatan pada suatu hal atau aktivitas, tanpa ada yang menyuruh. Minat pada dasarnya adalah penerimaan akan suatu hubungan antara diri sendiri dengan sesuatu di luar diri. Semakin kuat atau dekat hubungan tersebut, semakin besar minat.
Minat ini sangat mempengaruhi semangat belajar, semakin besar minat belajar seseorang maka semakin bersemangatlah orang tersebut untuk giat belajar dan sebaliknya jika seseorang tidak memiliki minat maka dia akan enggan belajar. Pada umumnya minat ini timbul dengan motivasi dari kesadaran dirinya sendiri. Namun, kebanyakan remaja saat ini cenderung bersemangat jika setelah mendengarkan motivasi dari seseorang bukan dari kesadaran dirinya sendiri secara utuh. Hal ini, menyebabkan semangat belajar hanya bersifat sementara saja dan akhirnya kembali enggan belajar.
3. Inteligensi (kecerdasan)
Menurut Wechler dalam Dimyati dan Mudjiono, bahwa inteligensi adalah suatu kecakapan global atau rangkuman kecakapan untuk dapat bertindak secara terarah, berpikir secara baik, dan bergaul dengan lingkungan secara efisien. Kecakapan tersebut menjadi aktual bila siswa memecahkan masalah dalam belajar atau kehidupan sehari-hari.
Inteligensi – Diantara berbagai faktor yang dapat mempengaruhi belajar, faktor integritas sangat besar pengaruhnya dalam proses dan kemajuan individu. Apabila individu memiliki inteligensi rendah sulit untuk memperoleh hasil belajar yang baik dan sebaliknya.
Dengan kata lain kecerdasan sangat menentukan perkembangan belajr seseorang. Saat ini kebanyakan remaja yang memang minat belajarnya kurang merasa pesimis dengan inteligensinya sehingga enggan untuk melanjutkan sekolah.



4.Bakat
Disamping inteligensi, bakat merupakan faktor yang besar pengaruhnya terhadap proses dan hasil belajar seseorang dalam suatu bidang tertentu. Bakat adalah “salah satu kemampuan manusia untuk melakukan suatu kegiatan dan sudah ada sejak manusia itu ada”.
Banyak remaja saat ini tidak mengetahui bakat sebenarnya yang dimiliki sehingga salah dalam memilih jurusan atau cita-citanya. Sehingga kesulitan dalam proses pembelajarannya. Dan menyebabkan rasa enggan bahkan ada yang benar-benar membenci pelajaran tersebut. Namun ada juga yang mengetahui bakat yang dimilikinya tapi tidak dapat mewujudkanya kerena faktor-faktor tertentu.



















PEMBAHASAN
Ada beberapa faktor yang menjadi penyebab kondisi rendahnya kemampuan membaca masyarakat Indonesia diantaranya:
     1.    Permasalahan di Dalam Lingkungan Sekolah.
Sekolah (pendidikan) merupakan sebagai salah satu tempat yang dipercaya untuk melahirkan masyarakat (siswa) yang mampu membaca dan memiliki bermacam pengetahuan. Rendahnya minat dan kemampuan membaca siswa akan memberi pengaruh pada kemampuan akademik siswa yang bisa berdampak pada kualitas kelulusan. Oleh sebab itu perlu diketahui beberapa hal yang menjadi penyebab rendahnya kemampuan membaca siswa di sekolah antara lain yaitu:
       Terbatasnya sarana dan prasarana membaca, seperti ketersediaan perpustakaan dan buku-buku bacaan yang bervariasi.
Masih banyak sekolah-sekolah di Indonesia yang masih mengandalkan ketersediaan buku paket saja untuk kegiatan belajar di kelas, padahal ketersediaan buku-buku bacaan penunjang yang menarik dan bermutu akan sangat memotivasi siswa dalam memperluas pengetahuannya. Di beberapa sekolah yang telah memiliki fasilitas perpustakaan juga belum memiliki pelayanan yang baik. Koleksi buku perpustakaan masih didominasi oleh koleksi buku paket. Bahkan fasilitas beberapa ruang perpustakaan masih sumpek, sempit, kurang ventilasi (gerah), penataan buku tidak teratur dan pada dasarnya belum memberikan kenyamanan, sehingga kegiatan membaca dalam perpustakaan menjadi membosankan, tidak mengasyikkan dan tidak nyaman.
       Situasi pembelajaran yang kurang memotivasi siswa untuk mempelajari buku-buku tertentu di luar buku-buku paket.
Pembelajaran di kelas lebih sering masih berpusat pada guru atau sekedar kegiatan transfer ilmu dimana siswa hanya dijejali oleh informasi/pengetahuan dari guru dan jarang diajak berdiskusi atau diberi permasalahan tentang materi yang dibahas untuk diselesaikan bersama sehingga siswa tidak termotivasi untuk mencari informasi dari sumber yang lain dan tidak terlatih untuk menambah pengetahuan melalui membaca.
       Kurangnya model (dari kalangan guru) bagi siswa dalam hal membaca.
Beberapa guru belum menjadikan membaca sebagai kebutuhan pendidikan, hal ini dapat dilihat dari pemanfaatan waktu luang di sekolah bagi staf dan para guru. siswa lebih sering melihat gurunya main catur, merokok, ngorol, bersendau gurau, dan sebagainya pada saat waktu luang. Sehingga siswa tidak memiliki tauladan dari guru dalam hal gemar membaca.

       2.  Permasalahan Di Luar Lingkungan Sekolah
       Meningkatnya penggunaan teknologi informasi elektronik.
                 Berkembangnya teknologi informasi menggeser minat masyarakat terhadap aktivitas membaca buku. Gencarnya siaran Televisi (TV) yang mampu menawarkan beragam tayangan menarik sangat mampu menyita perhatian banyak orang, namun hal ini tidak diiringi dengan gencarnya sajian yang semakin menarik dari media cetak atau buku. Apalagi aktivitas membaca lebih membutuhkan kemampuan kosentrasi dan keaksaraan/kebahasaan dari pada aktivitas menonton TV atau mendengar radio, sehingga menjadikan aktivitas membaca terkesan lebih berat (sulit).
                 Berkembangnya tehnologi ‘jempol’ (hand-phone, internet) menggeser minat manusia terhadap buku. Munculnya perangkat komunikasi bernama hand-phone yang menawarkan berbagai program murah berkomunikasi menjadi salah satu penyebab rendahnya kemauan membaca seseorang karena orang lebih sering menghabiskan waktunya untuk mengirim sms dan ngobrol lewat handphone dari pada menghabiskan waktu untuk membaca, walaupun isi komunikasi tersebut boleh dibilang kurang penting. Demikian juga dengan maraknya program komunikasi yang menggunakan internet seperti Twitter, friendster dan facebook ternyata juga mampu mengalihkan perhatian sebagian besar orang dari kebutuhan membaca buku.
        Banyaknya keluarga yang belum menanamkan tradisi wajib membaca.
            Untuk membentuk anak-anak yang memiliki kemampuan gemar membaca harus di mulai dari lingkungan terdekat anak yaitu keluarga. Karena dalam keluargalah anak akan meniru apa yang telah menjadi kebiasaan anggota keluarganya terutama orangtua. Tapi kenyataan yang banyak terjadi kebanyakan orangtua terutama ibu dari anak-anak indonesia lebih suka menonton TV dari pada membacakan buku untuk anak-anaknya di rumah, mereka lebih sering membiarkan anak menonton TV dari pada harus repot-repot melatih kebiasaan membaca yang mungkin dapat dimulai dengan membacakan buku cerita, sehingga anakpun lebih akrab dengan TV dari pada dengan buku.
Demikian juga dengan prilaku orang orangtua yang lebih menyukai nonton TV,  ngobrol danngerumpi dari pada membaca buku. Masih sangat sedikit orangtua yang mau menyempatkan diri membaca buku saat berada dalam rumah, orangtua lebih sering menyuruh anaknya belajar atau membaca buku tetapi anak tidak mendapatkan contoh nyata bagaimana orangtuanya juga belajar/membaca buku.

      a) Keterjangkauan daya beli masyarakat terhadap buku.
Selain memang harga buku yang masih terbilang mahal, masyarakat juga belum bisa merasakan secara langsung keuntungan yang bisa didapat dari banyak membaca, terbukti belum ada sosialisasi kalau orang yang banyak membaca hidupnya akan lebih baik dan uangnya banyak. Masyarakat menganggap buku bukan sebagai kebutuhan, harga buku yang melebihi harga sembako dan manfaat membeli buku belum sebanding dengan manfaat dalam membeli sembako, buku masih menjadi barang mewah bagi sebagian besar masyarakat indonesia.
Masyarakat Indonesia memang belum banyak yang menyadari bahwa membaca merupakan hal pokok dalam kehidupan yang penuh pembelajaran. Oleh sebab itu kemampuan membaca menjadi hal paling utama yang harus mendapat perhatian dari banyak pihak terutama orangtua, orang-orang yang bergerak dalam kependidikan, masyarakat dan juga pemerintah.
Untuk itu perlu dilakukan upaya untuk membangun kegemaran dan kemampuan membaca masyarakat Indonesia pada umumnya dan siswa pada khususnya, diantaranya :
     b)   Memperbaharui Sistem Pembelajaran Di Sekolah
Guru perlu memberikan tugas pembelajaran yang menantang dan menarik untuk siswa misalnya dalam proses kegiatan belajar guru memberikan/memunculkan masalah yang dapat diskusikan bersama dengan siswa sehingga dapat mendorong siswa untuk menggali banyak informasi melalui aktivitas membaca.
Sekolah juga perlu membuat program membaca setiap pekan melalui pendekatan bahasa seperti “whole language” yaitu suatu pendekatan pengajaran bahasa secara utuh, dimana keterampilan menyimak, membaca, menulis dan berbicara diajarkan secara terpadu. Contoh kegiatan misalnya program membaca senyap selama 15 menit yang dilakukan oleh semua warga sekolah, lalu membuat jurnal, ringkasan atau hasil karya tentang isi bacaan/buku yang telah dibaca yang selanjutnya dapat di pajang dan dikonteskan dalam bentuk tulisan atau pidato (presentasi), sehingga siswa termotivasi dalam membaca.




     c)    Membudayakan Cinta Baca Mulai Dari Keluarga
  Menumbuhkan minat membaca anak sejak usia dini (pra sekolah)
       Mengenalkan buku-buku bacaan yang menarik perhatian anak seperti buku cerita atau buku bergambar. Minat membaca pada anak dibangun mulai dari minat terhadap buku, ketertarikan pada buku akan merangsang anak termotivasi memiliki kemampuan membaca dan membaca lebih banyak.
       Membawa anak sesering mungkin ke pusat-pusat buku, seperti perpustakaan, toko buku, bursa buku (book fair), dll.
       Membantu anak merancang kegiatan bermain yang melibatkan buku, seperti bermain peran menjadi pelayan di toko buku, membuat kliping bergambar dari buku, majalah atau koran tentang sesuatu misalnya buah-buahan, binatang , dll.
       Memberikan reward atas keberhasilan anak dengan hadiah buku.
       d)   Mengontrol Penggunaan Media Elektronik (TV, vidio game, handphone, internet).
Peran orangtua dan guru sangat dibutuhkan dalam upaya ini, dimana guru dan orangtua bekerjasama memberi pemahaman kepada siswa/anak tentang dampak buruk penggunaan media elektronik yang tidak terkontrol dapat meyebabkan hilangnya waktu belajar dan menurunnya kosentrasi.














KESIMPULAN
Bahwa sebagai seorang pelajaran kita harus rajin membaca,karena jika kita membaca kita akan mendapatkan ilmu dari setiap apa yang kita baca. Maka dari itu, kita harus bisa menghilangkan rasa malas yang timbul dari dalam diri kita sendiri. kita juga harus memanfaatkan sarana dan prasarana yang telah tersedia di sekitar kita,seperti perpustakaan, surat kabar, media massa, majalah, buku pelajaran dan lain-lain. Kita harus mengisi waktu luang kita dengan hal-hal yang positif,seperti membaca. Dengan adanya perkembangan teknologi contohnya internet, sebagai pelajar kita diharapkan memanfaatkan internet untuk mencari informasi yang berguna serta menambah wawasan dan pengetahuan.
                                                      
SARAN
Sebagai seorang pelajar sebaiknya membaca dijadikan sebagai suatu kebiasaan, karena membaca merupakan salah satu cara agar wawasan kita bertambah luas. Jangan terlalu sering menggunakan waktu luang untuk melakukan hal yang sia-sia, seperti menonton tayangan infotaiment dan bermain game secara berlebihan.















PENUTUP
            Demikianlah makalah yang kami buat ini, semoga bermanfaat dan menambah pengetahuan para pembaca.kami mohon maaf apabila ada kesalahan ejaan dalam penulisan kata dan kalimat yang kurang jelas. Karena kami hanyalah manusia yang tak luput dari  kesalahan dan kami juga sangat mengharapkan kritik dan saran dari para pembaca demi kesempurnaan makalah ini. Sekian penutup dari kamisemoga dapat diterima oleh para pembaca dan kami mengucapkan terima kasih.

Wassalamualaikum warohmautllahi wabarokatu












DAFTAR PUSTAKA
Soekanto,Soerjono .1990. Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta :PT RajaGrafindo Persada
Wiraatmadja,Didi dan Tarsisius Wartono.2007. Sosiologi Suatu Kajian Kehidupan Masyarakat. Yudhistira


0 komentar:

Posting Komentar