MAKALAH
PENGARUH TEKNOLOGI TERHADAP MENURUNYA BELAJAR SISWA
Disusun oleh
1.Mahardika Hamdani Nugroho
(12)
2. Maulana Syafrudin
(15)
3. Muhammad Fahrizal Widodo
(17)
4. Muhammad Furqon
Fajar Fauzi (18)
XII IPS 2
SMA N 1 TEMON
KATA PENGANTAR
Dengan
menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, Kami panjatkan
puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat,
hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah
tentang pendidikan yang berjudul pengaruh teknologi terhadap menurunya belajar
siswa ini, yang difumgsikan untuk
meningkatkan kepedulian semua pihak agar memotifasi para siswa.
Terlepas dari semua itu, Kami menyadari
sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun
tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan terbuka kami menerima segala
saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah pendidikan
ini.
Akhir kata kami berharap semoga makalah pendidikan ini dapat memberikan manfaat maupun inpirasi terhadap pembaca.
Akhir kata kami berharap semoga makalah pendidikan ini dapat memberikan manfaat maupun inpirasi terhadap pembaca.
DAFTAR ISI
KataPengantar………………………………………………………………………!
Daftar
Isi……………………………………………………………………………..!
Pendahuluan…………………………………………………………………............!
1.LatarBelakang………………………………………….………...............................!
2.Tujuan.............................................;..........................................................................!
Study pustaka..............................................................................................................!
1.Pengertian prestasi belajar.........................................................................................!
2.Minat..........................................................................................................................!
3.Intelegensi (kecerdasan)............................................................................................!
4.Bakat..........................................................................................................................!
Pembahasan................................................................................................................!
Penutup.......................................................................................................................!
Daftar pustaka............................................................................................................!
1.LatarBelakang………………………………………….………...............................!
2.Tujuan.............................................;..........................................................................!
Study pustaka..............................................................................................................!
1.Pengertian prestasi belajar.........................................................................................!
2.Minat..........................................................................................................................!
3.Intelegensi (kecerdasan)............................................................................................!
4.Bakat..........................................................................................................................!
Pembahasan................................................................................................................!
1 1.Permasalahan di dalam lingkungan sekolah..............................................................!
2 2.Permasalahan di luar lingkungan sekolah.................................................................!
Kesimpulan dan saran...............................................................................................!Penutup.......................................................................................................................!
Daftar pustaka............................................................................................................!
PENDAHULUAN
1 Latar
Belakang Masalah
Pendidikan merupakan faktor utama dalam mebentuk baik
buruknya pribadi manusia. Pendidikan yang diperoleh anak tidak hanya disekolah
namun juga di lingkungan keluarga.Terutama lingkungan yang berperan atau
berpengaruh tehadap keberhasilan prestasi siswa. Dengan berkembangnya zaman, teknologi
berkembang pula dengan pesat.
Pesatnya teknologi saat ini menimbulkan dampak yang
luar biasa bagi para siswa. Hal ini harus ada kerjasama yang baik antara orang
tua dan guru. Peran orang tua sangat besar dalam keberhasilan prestasi siswa.
Internet merupakan teknologi masa kini yang mempunyai
peran sangat penting di era globalisasi. Internet bagaikan sebuah perpustakaan
dunia yang bisa kita akses dengan mudah segala kebutuhan yang kita perlukan.
Internet mempunyai jaringan data yang mendunia, seseorang bisa mengakses dengan
bebas didalam internet sesuai kehendaknya.
Pesatnya teknologi serta perkembangan zaman, banyak
siswa yang mengalami penurunan dalam belajar. Tidak hanya factor penurunan
belajar siswa akan tetapi social budaya, akademis maupun tingkah laku terjadi
pemurunan.siswa menjadi lebih suka bermain daripada belajar untuk kepentingan
masa depannya
2. Tujuan
Untuk mengetahui pengaruh internet
terhadap prestasi siswa,serta manfaat dan dampak dari penggunaan internet
terhadap prestasi siswa dan mengetahui permasalahan internet terhadap dunia
pendidikan.
STUDY PUSTAKA
1. Pengertian Prestasi Belajar
Menurut W.J.S Purwadarminto (1987 : 767)
menyatakan bahwa prestasi belajar adalah hasil yang dicapai sebaik-baiknya yang
dikerjakan atau dilakukan. Jadi prestasi belajar adalah hasil belajar yang
telah dicapai berdasarkan kemampuan yang kita miliki yang ditandai dengan suatu
perkembangan serta perubahan tingkah laku pada diri seseorang yang diperlukan
dari belajar dengan waktu tertentu yang dapat dinyatakan dalam bentuk nilai dan
hasil tes atau ujian yang dilakukan terhadap seseorang.
2. Minat
Menurut
Slameto bahwa minat adalah suatu rasa lebih suka dan rasa keterikatan pada
suatu hal atau aktivitas, tanpa ada yang menyuruh. Minat pada dasarnya adalah
penerimaan akan suatu hubungan antara diri sendiri dengan sesuatu di luar diri.
Semakin kuat atau dekat hubungan tersebut, semakin besar minat.
Minat ini
sangat mempengaruhi semangat belajar, semakin besar minat belajar seseorang
maka semakin bersemangatlah orang tersebut untuk giat belajar dan sebaliknya
jika seseorang tidak memiliki minat maka dia akan enggan belajar. Pada umumnya
minat ini timbul dengan motivasi dari kesadaran dirinya sendiri. Namun,
kebanyakan remaja saat ini cenderung bersemangat jika setelah mendengarkan
motivasi dari seseorang bukan dari kesadaran dirinya sendiri secara utuh. Hal
ini, menyebabkan semangat belajar hanya bersifat sementara saja dan akhirnya
kembali enggan belajar.
3. Inteligensi (kecerdasan)
Menurut Wechler dalam Dimyati dan Mudjiono, bahwa
inteligensi adalah suatu kecakapan global atau rangkuman kecakapan untuk dapat
bertindak secara terarah, berpikir secara baik, dan bergaul dengan lingkungan
secara efisien. Kecakapan tersebut menjadi aktual bila siswa memecahkan masalah
dalam belajar atau kehidupan sehari-hari.
Inteligensi – Diantara berbagai faktor yang dapat
mempengaruhi belajar, faktor integritas sangat besar pengaruhnya dalam proses
dan kemajuan individu. Apabila individu memiliki inteligensi rendah sulit untuk
memperoleh hasil belajar yang baik dan sebaliknya.
Dengan kata lain kecerdasan sangat menentukan
perkembangan belajr seseorang. Saat ini kebanyakan remaja yang memang minat
belajarnya kurang merasa pesimis dengan inteligensinya sehingga enggan untuk
melanjutkan sekolah.
4.Bakat
Disamping
inteligensi, bakat merupakan faktor yang besar pengaruhnya terhadap proses dan
hasil belajar seseorang dalam suatu bidang tertentu. Bakat adalah “salah satu
kemampuan manusia untuk melakukan suatu kegiatan dan sudah ada sejak manusia
itu ada”.
Banyak remaja saat ini tidak mengetahui bakat sebenarnya yang dimiliki
sehingga salah dalam memilih jurusan atau cita-citanya. Sehingga kesulitan
dalam proses pembelajarannya. Dan menyebabkan rasa enggan bahkan ada yang
benar-benar membenci pelajaran tersebut. Namun ada juga yang mengetahui bakat
yang dimilikinya tapi tidak dapat mewujudkanya kerena faktor-faktor tertentu.
PEMBAHASAN
Ada beberapa faktor yang menjadi penyebab kondisi
rendahnya kemampuan membaca masyarakat Indonesia diantaranya:
1.
Permasalahan di Dalam Lingkungan Sekolah.
Sekolah (pendidikan) merupakan
sebagai salah satu tempat yang dipercaya untuk melahirkan masyarakat (siswa)
yang mampu membaca dan memiliki bermacam pengetahuan. Rendahnya minat dan
kemampuan membaca siswa akan memberi pengaruh pada kemampuan akademik siswa
yang bisa berdampak pada kualitas kelulusan. Oleh sebab itu perlu diketahui
beberapa hal yang menjadi penyebab rendahnya kemampuan membaca siswa di sekolah
antara lain yaitu:
Terbatasnya sarana dan prasarana membaca,
seperti ketersediaan perpustakaan dan buku-buku bacaan yang bervariasi.
Masih banyak sekolah-sekolah di Indonesia yang masih
mengandalkan ketersediaan buku paket saja untuk kegiatan belajar di kelas,
padahal ketersediaan buku-buku bacaan penunjang yang menarik dan bermutu akan
sangat memotivasi siswa dalam memperluas pengetahuannya. Di beberapa sekolah
yang telah memiliki fasilitas perpustakaan juga belum memiliki pelayanan yang
baik. Koleksi buku perpustakaan masih didominasi oleh koleksi buku paket.
Bahkan fasilitas beberapa ruang perpustakaan masih sumpek, sempit,
kurang ventilasi (gerah), penataan buku tidak teratur dan pada
dasarnya belum memberikan kenyamanan, sehingga kegiatan membaca dalam
perpustakaan menjadi membosankan, tidak mengasyikkan dan tidak nyaman.
Situasi pembelajaran yang kurang memotivasi siswa untuk mempelajari buku-buku
tertentu di luar buku-buku paket.
Pembelajaran di kelas lebih sering
masih berpusat pada guru atau sekedar kegiatan transfer ilmu dimana siswa hanya
dijejali oleh informasi/pengetahuan dari guru dan jarang diajak berdiskusi atau
diberi permasalahan tentang materi yang dibahas untuk diselesaikan bersama
sehingga siswa tidak termotivasi untuk mencari informasi dari sumber yang lain
dan tidak terlatih untuk menambah pengetahuan melalui membaca.
Kurangnya model (dari kalangan guru) bagi siswa dalam hal membaca.
Beberapa guru belum menjadikan
membaca sebagai kebutuhan pendidikan, hal ini dapat dilihat dari pemanfaatan
waktu luang di sekolah bagi staf dan para guru. siswa lebih sering melihat
gurunya main catur, merokok, ngorol, bersendau gurau, dan sebagainya pada saat
waktu luang. Sehingga siswa tidak memiliki tauladan dari guru dalam hal gemar
membaca.
2. Permasalahan Di Luar Lingkungan Sekolah
Meningkatnya penggunaan
teknologi informasi elektronik.
Berkembangnya teknologi
informasi menggeser minat masyarakat terhadap aktivitas membaca buku. Gencarnya
siaran Televisi (TV) yang mampu menawarkan beragam tayangan menarik sangat
mampu menyita perhatian banyak orang, namun hal ini tidak diiringi dengan
gencarnya sajian yang semakin menarik dari media cetak atau buku. Apalagi
aktivitas membaca lebih membutuhkan kemampuan kosentrasi dan
keaksaraan/kebahasaan dari pada aktivitas menonton TV atau mendengar radio,
sehingga menjadikan aktivitas membaca terkesan lebih berat (sulit).
Berkembangnya tehnologi ‘jempol’ (hand-phone,
internet) menggeser minat manusia terhadap buku. Munculnya
perangkat komunikasi bernama hand-phone yang menawarkan
berbagai program murah berkomunikasi menjadi salah satu penyebab rendahnya
kemauan membaca seseorang karena orang lebih sering menghabiskan waktunya untuk
mengirim sms dan ngobrol lewat handphone dari
pada menghabiskan waktu untuk membaca, walaupun isi komunikasi tersebut boleh
dibilang kurang
penting. Demikian juga dengan maraknya program komunikasi yang
menggunakan internet seperti Twitter, friendster dan facebook ternyata
juga mampu mengalihkan perhatian sebagian besar orang dari kebutuhan membaca
buku.
Banyaknya keluarga yang belum menanamkan
tradisi wajib membaca.
Untuk
membentuk anak-anak yang memiliki kemampuan gemar membaca harus di mulai dari
lingkungan terdekat anak yaitu keluarga. Karena dalam keluargalah anak akan
meniru apa yang telah menjadi kebiasaan anggota keluarganya terutama orangtua.
Tapi kenyataan yang banyak terjadi kebanyakan orangtua terutama ibu dari
anak-anak indonesia lebih suka menonton TV dari pada membacakan buku untuk
anak-anaknya di rumah, mereka lebih sering membiarkan anak menonton TV dari
pada harus repot-repot melatih kebiasaan membaca yang mungkin dapat dimulai
dengan membacakan buku cerita, sehingga anakpun lebih akrab dengan TV dari pada
dengan buku.
Demikian juga dengan prilaku orang orangtua yang lebih
menyukai nonton TV, ngobrol danngerumpi dari pada membaca
buku. Masih sangat sedikit orangtua yang mau menyempatkan diri membaca buku
saat berada dalam rumah, orangtua lebih sering menyuruh anaknya belajar atau
membaca buku tetapi anak tidak mendapatkan contoh nyata bagaimana orangtuanya
juga belajar/membaca buku.
a) Keterjangkauan
daya beli masyarakat terhadap buku.
Selain memang harga buku yang masih terbilang mahal,
masyarakat juga belum bisa merasakan secara langsung keuntungan yang bisa
didapat dari banyak membaca, terbukti belum ada sosialisasi kalau orang yang
banyak membaca hidupnya akan lebih baik dan uangnya banyak. Masyarakat
menganggap buku bukan sebagai kebutuhan, harga buku yang melebihi harga sembako
dan manfaat membeli buku belum sebanding dengan manfaat dalam membeli sembako,
buku masih menjadi barang mewah bagi sebagian besar masyarakat indonesia.
Masyarakat Indonesia memang belum banyak yang
menyadari bahwa membaca merupakan hal pokok dalam kehidupan yang penuh
pembelajaran. Oleh sebab itu kemampuan membaca menjadi hal paling utama yang
harus mendapat perhatian dari banyak pihak terutama orangtua, orang-orang yang
bergerak dalam kependidikan, masyarakat dan juga pemerintah.
Untuk itu perlu dilakukan upaya untuk membangun
kegemaran dan kemampuan membaca masyarakat Indonesia pada umumnya dan siswa
pada khususnya, diantaranya :
b)
Memperbaharui Sistem Pembelajaran Di Sekolah
Guru perlu memberikan tugas
pembelajaran yang menantang dan menarik untuk siswa misalnya dalam proses
kegiatan belajar guru memberikan/memunculkan masalah yang dapat diskusikan
bersama dengan siswa sehingga dapat mendorong siswa untuk menggali banyak
informasi melalui aktivitas membaca.
Sekolah juga perlu membuat program
membaca setiap pekan melalui pendekatan bahasa seperti “whole
language” yaitu suatu pendekatan pengajaran bahasa secara utuh, dimana
keterampilan menyimak, membaca, menulis dan berbicara diajarkan secara terpadu.
Contoh kegiatan misalnya program membaca senyap selama 15 menit yang dilakukan
oleh semua warga sekolah, lalu membuat jurnal, ringkasan atau hasil karya
tentang isi bacaan/buku yang telah dibaca yang selanjutnya dapat di pajang dan
dikonteskan dalam bentuk tulisan atau pidato (presentasi), sehingga siswa
termotivasi dalam membaca.
c) Membudayakan Cinta Baca Mulai
Dari Keluarga
Menumbuhkan minat membaca anak
sejak usia dini (pra sekolah)
Mengenalkan buku-buku bacaan yang menarik perhatian anak seperti buku cerita
atau buku bergambar. Minat membaca pada anak dibangun mulai dari minat terhadap
buku, ketertarikan pada buku akan merangsang anak termotivasi memiliki
kemampuan membaca dan membaca lebih banyak.
Membawa anak sesering mungkin ke pusat-pusat buku, seperti perpustakaan, toko
buku, bursa buku (book fair), dll.
Membantu anak merancang kegiatan bermain yang melibatkan buku, seperti bermain
peran menjadi pelayan di toko buku, membuat kliping bergambar dari buku,
majalah atau koran tentang sesuatu misalnya buah-buahan, binatang , dll.
Memberikan reward atas keberhasilan anak dengan hadiah buku.
d) Mengontrol Penggunaan Media Elektronik (TV, vidio
game, handphone, internet).
Peran orangtua dan guru sangat
dibutuhkan dalam upaya ini, dimana guru dan orangtua bekerjasama memberi
pemahaman kepada siswa/anak tentang dampak buruk penggunaan media elektronik
yang tidak terkontrol dapat meyebabkan hilangnya waktu belajar dan menurunnya
kosentrasi.
KESIMPULAN
Bahwa sebagai seorang pelajaran kita harus rajin
membaca,karena jika kita membaca kita akan mendapatkan ilmu dari setiap apa
yang kita baca. Maka dari itu, kita harus bisa menghilangkan rasa malas yang timbul
dari dalam diri kita sendiri. kita juga harus memanfaatkan sarana dan prasarana
yang telah tersedia di sekitar kita,seperti perpustakaan, surat kabar, media
massa, majalah, buku pelajaran dan lain-lain. Kita harus mengisi waktu luang
kita dengan hal-hal yang positif,seperti membaca. Dengan adanya perkembangan
teknologi contohnya internet, sebagai pelajar kita diharapkan memanfaatkan
internet untuk mencari informasi yang berguna serta menambah wawasan dan
pengetahuan.
SARAN
Sebagai seorang pelajar sebaiknya membaca dijadikan
sebagai suatu kebiasaan, karena membaca merupakan salah satu cara agar wawasan
kita bertambah luas. Jangan terlalu sering menggunakan waktu luang untuk
melakukan hal yang sia-sia, seperti menonton tayangan infotaiment dan bermain
game secara berlebihan.
PENUTUP
Demikianlah
makalah yang kami buat ini, semoga bermanfaat dan menambah pengetahuan para
pembaca.kami mohon maaf apabila ada kesalahan ejaan dalam penulisan kata dan
kalimat yang kurang jelas. Karena kami hanyalah manusia yang tak luput
dari kesalahan dan kami juga sangat
mengharapkan kritik dan saran dari para pembaca demi kesempurnaan makalah ini.
Sekian penutup dari kamisemoga dapat diterima oleh para pembaca dan kami
mengucapkan terima kasih.
Wassalamualaikum
warohmautllahi wabarokatu
DAFTAR
PUSTAKA
Soekanto,Soerjono
.1990. Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta :PT RajaGrafindo Persada
Wiraatmadja,Didi
dan Tarsisius Wartono.2007. Sosiologi Suatu Kajian Kehidupan Masyarakat.
Yudhistira
0 komentar:
Posting Komentar